ANALISIS HUKUM TERHADAP KETETAPAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 90/PUU-XXI/2023 DITINJAU DARI HAK DEMOKRASI WARGA NEGARA
Abstract
In the process of determining the Constitutional Court Decree Number 90/PUU-XXI/2023, there was a controversy involving the Chief Justice of the Constitutional Court, Anwar Usman, who was found guilty of violating the judge's code of ethics. So that in this study the author will examine the decree against the theory relating to the right to freedom of democracy of citizens and its legal impact. This research uses normative juridical research methods. The conclusion of this research shows that the decree is a form of implementation of the theory of citizens' democratic freedom rights and the decree remains valid and applicable, this is due to the nature of the Constitutional Court's Final and Binding Decision
Dalam proses penetapan Ketetapan Mahkmah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023, terdapat kontroversi yang menyangkut Hakim Ketua Mahkamah Konstitusi yaitu Anwar Usman yang terbukti bersalah atas pelanggaran kode etik hakim. Sehingga dalam penelitian ini penulis akan mengkaji ketetapan tersebut terhadap teori yang berubungan dengan hak kebebasan demokrasi warga negara dan dampak hukumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Simpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Ketetapan tersebut merupakan bentuk pengimplementasian dari teori hak kebebasan demokrasi warga negara dan ketetapan tersebut tetap sah dan berlaku, hal ini disebabkan adanya sifat Putusan MK yang Final and Binding
References
Ketetapan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Jurnal
Cahayani, Deltiya, Moch Fahmi Faozi, Muhamad Sunan Rizky, Resna Amelia Putri, and Shinta Devy Melani. “Analisis Kritis Atas Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 Dalam Kontek Perlindungan Hak Konstitusonal Warga Negara Dan Hak Asasi Manusia” 1, no. 3 (2024): 170–74.
Hardianto, Hanif, Sri Wahyu Krida Sakti, and Meliza Meliza. “Masalah Batas Usia Calon Presiden Dan Calon Wakil Presiden: Studi Open Legal Policy Dalam Putusan MK No. 90 90/PUU-XXI/2023.” Jurnal Supremasi 14 (2024): 15–27. https://doi.org/10.35457/supremasi.v14i1.3313.
Lorentian Purba, Friska, Natasya Adriani, Nike Margaretha Br Sembiring, M Iraqi Fauzi, Tessa Lonika Simanullang, Julia ivanna, and Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. “Analisis Perkembangan Partisipasi Politik Menuju Demokrasi Pemilu 2024.” Innovative: Journal Of Social Science Research 3, no. 6 (2023): 8582–90. http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/6951.
Mudatsir, Ahmad, and Samsuri. “Melacak Kerancuan Legal Reasoning Dalam Putusan MK 90/PUU-XXI/2023: Analisis Dengan Metode IRAC.” Peradaban Journal of Law and Society 2, no. 2 (2023): 169–83. https://doi.org/10.59001/pjls.v2i2.132.
Nuna, Muten, and Roy Marthen Moonti. “Kebebasan Hak Sosial-Politik Dan Partisipasi Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Di Indonesia.” Jurnal Ius Constituendum 4, no. 2 (2019): 110. https://doi.org/10.26623/jic.v4i2.1652.
Raga Nata, Akbar, and Muhammad Rifki Ramadhani Baskoro. “Analisis Dampak Putusan Hakim Mahkamah Konstitusi Terhadap Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023.” Sanskara Hukum Dan HAM 2, no. 02 (2023): 105–17. https://doi.org/10.58812/shh.v2i02.288.
Subandri, Rio. “Tinjauan Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 Tentang Persyaratan Batas Usia Pencalonan Presiden Dan Wakil Presiden.” Jaksa: Jurnal Kajian Ilmu Hukum Dan Politik 2, no. 1 (2024): 135–53. https://doi.org/10.51903/jaksa.v2i1.1512.
Ulum, Hafizatul, and Sukarno. “Analisis Pengaruh Pelanggaran Kode Etik Hakim Mahkamah Konstitusi Terhadap Putusan Yang Di Tetapkan.” Unizar Law Review 6, no. 2 (2023). https://doi.org/10.36679/ulr.v6i2.60.
Lain-Lain
Vitorio mantalean, Fitria Chusna Farisa. MK: Syarat Usia Capres-Cawapres Masih Bisa Diubah, tapi Berlaku Pemilu 2029. https://nasional.kompas.com/read/2023/11/29/17192841/mk-syarat-usia-capres-cawapres-masih-bisa-diubah-tapi-berlaku-pemilu-2029?page=all Diakses pada tanggal 10 Juli 2024 pukul 12.02 WIB.
