STRATEGI DINAS PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM PENGEMBANGAN WISATA TAMAN AIR MANCUR SRI BADUGA DI KABUPATEN PURWAKARTA
Abstract
Penelitian berjudul “Strategi Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan dalam Pengembangan Wisata Taman Air Mancur Sri Baduga di Kabupaten Purwakarta”. Fenomena masalah belum optimalnya Strategi Dinas Pemuda Olahraga Priwisata dan Kebudayaan dalam Pengembangan Wisata Taman Air Mancur Sri Baduga. Identifikasi masalah bagaimana Strategi Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan dalam pengembangan Wisata Taman Air mancur Sri Baduga. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana Strategi Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan dalam Pengembangan Wisata Taman Air mancur Sri Baduga.
Teori yang digunakan teori Mulgan (2009:4) : tujuan (Purposes), lingkungan (Environtment), arahan (Direction), tindakan (Action), dan pembelajaran (Learning). Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan penelitian terdiri dari 6 informan, yang terdiri dari : Kepala Bidang Pariwisata, Perwakilan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Tokoh Masyarakat, dan Masyarakat Pengunjung. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Dinas Pemuda Olahraga Priwisata dan Kebudayaan dalam Pengembangan Wisata Taman Air Mancur Sri Baduga di Kabupaten Purwakarta cukup optimal, dilihat dari 3 (tiga) dimensi yang optimal dari 5 (1ima) dimensi yang ada, yaitu : (1) tujuan : cukup optimal, terlihat dari tersedianya kebutuhan publik yang tercapai dan terpenuhi, (2) lingkungan : belum optimal, dilihat dari kurangnya akses lahan parkir, jalan dan kesadaran masyarakat tentang kebersihan, (3) arahan : cukup optimal, dilihat dari kesesuaian pengarahan yang berjalan dengan aspirasi lokal dan pengunjung yang diakomodasi, serta terjalinnya kolaborasi (4) tindakan : cukup optimal, dilihat dari tindakan yang diambil dengan cara membentuk tim kerjasama, (5) pembelajaran : belum optimal, dilihat dari kurangnya keterlibatan pengunjung dan terjadinya faktor penghambat.
References
Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 8 Tahun 2008 tentang Usaha Penyelenggaraan Kepariwisataan
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009