IMPLEMENTASI KERJA SAMA INDONESIA-AUSTRALIA MELALUI AIPTIS (AUSTRALIA-INDONESIA PARTNERSHIP TOWARDS AN INCLUSIVE SOCIETY) DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021-2023

  • Nala Nourma nastiti Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Anggun Dwi Panorama Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Muhammad Fadel Ar-Raffi Universitas Jenderal Achmad Yani

Abstract

The development of gender issues in International Relations makes discussions related to efforts to inclusivize women as marginalized people experiencing various subordination and discrimination in economic and social inequality. Various international responses through global frameworks have begun to develop discussions related to gender equality in all fields of life. This requires each country to develop domestic and foreign policies, one of which is through cooperation in gender equality and women's empowerment efforts with various countries or other actors in international relations. Indonesia continues to seek cooperation with various countries, including Australia as the closest partner and has a high commitment to gender equality and women's empowerment. Australia as the closest partner and has a high commitment in realizing gender equality. The AIPTIS Agreement (Australia-Indonesia Partnership Towards an Inclusive Society) is a continuation of cooperation between Indonesia and Australia with the main objective of improving gender equality and social inclusion for the creation of a tolerant and inclusive society. The cooperation emphasizes cooperation with civil society as a facilitator partner with Non-Governmental Organizations (NGOs) to achieve goals. This research focuses on analyzing the implementation of such cooperation through various existing NGOs using the perspective of international cooperation studies and liberal feminism.

References

Afrid’s Tamara Wiladatika, “Women Worker and The Problem of Gender”,Jurnal Ilmu
Manajemen dan Akuntansi. (4) No 1. https://doi.org/10.33366/ref.v3i1.329.
2016.19-26
Andrew Heywood, Political Ideologies: An Introduction, New York: Palgrave, 1998.
Arivia, G. (2003). Filsafat Berperspektif Feminis. Yayasan Jurnal Perempuan.
Australian Aid (2012) MAMPU Indonesia maju perempuan Indonesia untuk
penanggulangan kemiskinan (empowering Indonesia for poverty reduction) program
design document. Diakses pada 03 April 2024
Carolyn Frohmader dan Stephanie Ortoleva, “The Sexual and Reproductive Rights of
Women and Girls With Disabilities”, ICPD Beyond. (1). 2014. 1-17
Global Initiative to End All Corporal Punishment of Children. “Convention on The
Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women”. diakses dari
https://endcorporalpunishment.org/human-rights-law/cedaw/. Pada tanggal 8
Agustus 2024
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam
Pembangunan
Kedutaan Besar Australia Indonesia. (2013). Australia Berkomitmen untuk Menurunkan
Kemiskinan
di
Indonesia.
https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM13_017.html pada tanggal 25
Agustus 2024.
Kedutaan Besar Australia Indonesia. (2014). Australia dan Indonesia Bermitra untuk
Mengakhiri
Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
https://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM14_042.html pada tanggal 14
Agustus 2024.
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Buku Panduan
Pengintegrasian Isu Perlindungan Perempuan ke Dalam Proses Pengarusutamaan
Gender. Jakarta:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender. Jakarta : Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak. 2021
Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2008
Lamont, C. (2015). Research Methods In International Relations.
Lexy J. Moleong. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, edisi Revisi, Bandung.
Lubis, A. (2006). Deskonstruksi Epitimologi Modern dari Postmodernisme Teori Kritis
Post Kolonialisme hingga Cultural Studies. Pustaka Indonesia Satu.
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).
Mardalis, Model Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta:Bumi Aksara, 1995.
Mosse, J. (1996). Gender dan Pembangunan. Pustaka Pelajar.
Naurah N. 2024.” Kesenjangan Gender Jadi Topik Pembahasan di WEF 2024, Bagaimana
Indeks Kesetaraan di Indonesia?”. GoodStats. Diakses pada laman URL:
https://goodstats.id/article/kesenjangan-gender-jadi-topik-pembahasan-di-wef-2024-bagaimana-indeks-kesetaraan-di-indonesia-9xWqN pada tanggal 16 Maret
2024.
Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
Peraturan Perundang-UndanganUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Perwita, & Yani. (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Remaja Rosdakarya.
Pratiwi, F.S. “WEF: Kesetaraan Gender Indonesia Tak Berubah pada 2023”. Diakses pada
laman URL: https://dataindonesia.id/varia/detail/wef-kesetaraan-gender-indonesiatak-berubah-pada-2023
pada tanggal 16 Maret 2023

Program MAMPU. (n.d.).TentangKami-MAMPU.Retrieved August 20, 2024, from https://www.mampu.or.id/tentang-kami/
Ramadhan, I. (2016). Kerjasama Bilateral Jepang-Indonesia dalam Bidang Sosial dan Budaya. Universitas Jenderal Achmad Yani.
Rana, K. S. (2002). Bilateral Diplomacy Manas Publications.
Rosyidin, M. (2020). Teori Hubungan Internasional dari Perspektif Klasik sampai NonBarat. PT. Raja Grafindo Persada.

Rudi Aldianto,“Kesetaraan Gender Masyarakat Transmigrasi Etnis Jawa”, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi. (III) No 1. 2015. 87-95
Rudy, T. May. 2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-masalah global: Isu, Bandung: Refika Aditama.
Ruohan Wu dan Xueyu Cheng, “Gender Equality in The Workplace : The Effect of
Gender Equality on Productivity Growth Among The Chilean Manufactures”, The
Journal of Developing Areas. (50) No 1. 2016. DOI:10.1353/jda.2016.0001
Samsul Arifin, “Kesetaraan Gender dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia’,Kajian. (23)
No 1. doi10.22212/kajian.v23i1.1872. 2018. 27-41
Shirin Heidari, “Sex and Gender Equity in Research : Rationale for the SAGER
Guidelines and Recommended Use” Research Integrity and Peer Review. (1) No
2. DOI 10.1186/s41073-016-0007-6. 2016. 1-9
Siti Hidayati Kamal, “Beberapa Perspektif Femnis dalam Menganalisa Permasalahan
Wanita”. dalam TO Ihromi, Kajian Wanita dalam Pembangunan, Jakarta: Obor, 1995.
Sonny Dewi Judiasih, Betty Rubianti,et.all, “Effort to Eradicate Child Marriage Practices
in Indonesia”, Journal of International Women’s Studies. (21) No 6. 2020. 134-14
Sonny Dewi Judiasih, Betty Rubianti,et.all,” Sustainable Development Goals and
Elimination Children’s Marriage Practice in Indonesia”, Jurnal Notariil. (4) No.
1. DOI:https://doi.org/10.22225/jn.4.1.1157.52-64. 2019. 52-6
Sucipto,Anie, 2013, Gender Dalam Hubungan Internasional, Jakarta:Jala sutra
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung : Pustaka Setia, 2002).
Tobias Guzura, “An Overview of Issues and Concepts in Gender Mainstreamin”. Afro
Asian Journal of Social Sciences .(8) No 1. 2017. 1-22
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun1974 Tentang Perkawinan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai
PenghapusanSegala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita
We Forum. Online: https://www.weforum.org/publications/global-gender-gap-report2023/.
Wewen Kusumi Rahayu,“Analisis Pengarusutamaan Gender dalam Kebijakan Publik
(Studi kasus di BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah).” Jurnal Analisis Kebijakan dan
Pelayanan Publik. (2) No 1. https://doi.org/10.31947/jakpp.v2i1.1524. 2016. 43108
Published
2024-12-31
How to Cite
nastiti, N. N., Panorama, A. D., & Ar-Raffi, M. F. (2024). IMPLEMENTASI KERJA SAMA INDONESIA-AUSTRALIA MELALUI AIPTIS (AUSTRALIA-INDONESIA PARTNERSHIP TOWARDS AN INCLUSIVE SOCIETY) DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021-2023. Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 9(2), 351-374. https://doi.org/https://doi.org/10.36859/jdg.v9i2.2997

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>