ANALISIS KEPUASAN KERJA PEGAWAI KECAMATAN JATI TUJUH KABUPATEN MAJALENGKA
Abstract
Kepuasaan kerja yang tinggi dalam suatu organisasi dapat memberikan dampak pada pencapaian efisiensi dan produktiftivitas organisasi. Disatu pihak,masih banyak pimpinan organisasi dalam mrngelola kepuasaan kerja pegawai, hanya menggunakan stimulasi strategi dalam bentuk imbalan finansial. Sedangkan hasil-hasil penelitian menyimpulkan reward finansial bukanlah sebagai faktor yang memberikan kepuasaan kerja, namun dikatakan sebagai faktor yang hanya menghilangkan rasa ketidakpuasaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi pegawai terhadap kondisi intrinsik dan ektrinsik yang diterima, serta kepuasaan kerja pegawai di kantor Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupa deskriptif berkenaan kepuasan kerja pegawai Kecamatan Jati tujuh Kabupaten Majalengka, hal tersebut dikarenakan banyak hal yang ingin digali secara mendalam berkenaan penelitian ini yang tidak bisa diterangkan atau dikajiberdasarkan pertanyaan ataupun hitungan statistik dalam penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dibantu dengan tabel sederhana. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pegawai kantor Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka mempunyai tingkat kepuasaan kerja yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan dilingkungan Kecamatan Jati tujuh Kabupaten Majalengka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yakni, Kepuasan kerja pegawai dilingkungan Kecamatan Jati tujuh Kabupaten Majalengka belum memenuhi kriteria ideal di lihat dari aspek kepuasan kerja hal yang dirasakan oleh pegawai yang merasa senang dengan pekerjaannya ataupun organisasinya karena apa yang mereka butuhkan terpenuhi dan semua itu belum
sepenuhnya dirasakan oleh semua pegawai. Masih ada beberapa pegawai yang mudah menyerah bila mengalami kegagalan dalam melakukan tugas pekerjaan.
Faktor yang menghambat yang terjadi didalam analisis kepuasan kerja pegawai dilingkungan Kecamatan Jati tujuh Kabupaten Majalengka. Kendala-kendala yang menghambat perlu di minimalisir dengan meningkatkan pegawai mendapatkan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan pendidikan yang dimilikinya, pegawai tidak nyaman bekerja dikarenakan keterbatasan fasilitas yang telah disediakan, pegawai keberatan dalam kerja lembur danpegawai mengeluh dalam melakukan pekerjaan.
Upaya untuk mengkaji hambatan-hambatan kepuasan kerja pegawai dilingkungan Kecamatan Jati tujuh Kabupaten Majalengka. sudah cukup tercapai sesuai target hal ini bisa diihat pada indikator upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai, pegawai dapat menyelesaikan tugas pekerjaaan mereka dengan pelatihan yang telah diberikan, hampir setiap pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik, hubungan kerja dengan sesama rekan kerja berjalan dengan baik dan pegawai menikmati bekerja sama atau bekerja sendiri.
References
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep danIndikator). Riau: Zanafa Publishing.
Anggoro, M. Toha. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, S.
(2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badeni. 2017. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Mangkunegara. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Moeheriono. 2012. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Noor, Juliansyah, 2016. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Group.Panjika 2000. Alfabeta.
Pabundu Tika.2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, cetakan ke-
3. Jakarta : PT. BumiAksara.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta, CV.
Sunyoto. 2015. Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Cetakan Pertama).
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Wibowo, 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Jurnal :
Asep Wahyu (2012). “Analisis tingkat Kepemimpinan, Motivasi Kerja danKepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dishub Kota Bandung”.
Prestika (2015). “Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas
Kerja”, dengan Studi Kasus di PT. Sumber Graha Sejahtera”.
Rezki (2018) .“Analisis kepuasan kerja karyawan bagian kantor pada PT. Sawit Asahan
Indah Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu”
Susanto (2017). Analisis Tingkat Disiplin Preventif dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai SATPOL PP Jateng.
Yandri Irhaendi (2016). Analisis Tingkat Kepimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Dishub Lamongan.
Zendri dan Erni Masdupi (2014). Analisis Tingkat Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar.
Dokumen :
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara nomor 5 tahun 2014 Peraturan pemerintah nomor
46 tahun 2011
Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2001
Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang “Pokok-Pokok Kepegawaian”