DIPLOMASI BUDAYA JERMAN KE INDONESIA MELALUI FESTIVAL FILM JERMAN DI INDONESIA TAHUN 2022 - 2023
Abstract
KinoFest, festival film tahunan yang diselenggarakan oleh Goethe Institut, merupakan salah satu bentuk diplomasi budaya Jerman yang memiliki peran penting dalam membangun hubungan antara Jerman dan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana KinoFest berfungsi sebagai alat diplomasi budaya melalui teori soft power dan cultural diplomacy. Dengan pendekatan analisis kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi tiga nilai utama dalam diplomasi budaya menurut Pamment, yaitu informing, understanding, dan influencing, dalam konteks pelaksanaan festival di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KinoFest tidak hanya menyampaikan informasi mengenai budaya Jerman melalui film, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai universal yang dapat diterima oleh berbagai audiens di Indonesia. Melalui tema-tema yang diangkat dalam film-film yang diputar, festival ini berperan dalam mengurangi stereotip dan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang Jerman. Selain itu, KinoFest berhasil mempengaruhi pandangan masyarakat Indonesia tentang Jerman, baik dari segi seni, sosial, dan kemanusiaan. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan, termasuk hambatan bahasa dan perbedaan norma budaya, yang mengurangi daya tarik festival ini bagi sebagian kalangan audiens. Penelitian ini juga memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat menggali lebih dalam tentang perkembangan diplomasi budaya di era digital dan peran sektor non-pemerintah dalam memperkuat hubungan internasional melalui seni dan budaya.
References
Andylala Waluyo, “Indonesia – Jerman Sepakati Deklarasi Jakarta”, 11 Juli 2012, VOAIndonesia, https://www.voaindonesia.com/a/indonesia- jerman-sepakati-deklarasi-jakarta/1382416.html diakses pada 24 November 2024.
Asep Setiawan. 2016. Teori dan Praktik Diplomasi (Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta), Hal: 18-19.
Ayuni Salsabila Putri, “Program Ausbildung Bentuk Kerjasama Indonesia- Jerman di Bidang Pendidikan Vokasi”, Kumparan, 9 Oktober 2024, https://kumparan.com/ayuniputrislsb/program-ausbildung-bentuk- kerjasama-indonesia-jerman-di-bidang-pendidikan-vokasi- 23gN6I75TIH/full?utm_source diakses pada 25 November 2024.
Cull, Nicholas J. 2009. Public Diplomacy: Lesson from the Past, (Los Angeles: Figueroa Press), Hal: 12-16.
Cummings, Milton C. 2003. Cultural Diplomacy and the United States Government: A Survey (Washington, D.C.: Centre for Arts and Culture). Goethe Institut, “About Us –History”, Goethe Institut, https://www.goethe.de/ins/id/en/ueb/60i.html,diakses pada 27 November 2024.
Goethe Institut, “Event – Kino Fest”, Goethe Institut, https://www.goethe.de/ins/id/en/ueb/60i.html,diakses pada 4 Desember 2024.
Goethe Institut, “German Language”, Goethe Institut, https://www.goethe.de/ins/id/en/ueb/60i.html,diakses pada 27 November 2024.
Goethe Institut. 2024. “Tentang Kami Goethe Institut”, Goethe Institut Indonesia, internet:https://www.goethe.de/ins/id/id/index.html, diakses pada 19 April 2024.
Jakpat. 2023, “2022 Indonesia Mobile Entertainment & Social Media Trends”
Jakpat Report, internet: https://business.jakpat.net/about-us, diakses pada 19 April 2024
Javier Noya. 2006. “The Present and Future of Public Diplomacy: A European Perspective”, (California: Rand Corporation) Hal: 43.
John W, Creswell. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Method Approach. Eds 4 (New York, SAGE Publication Inc)
Jossa Lukman, “German Cinema Returns with Diverse Movie Selection”, The Jakarta Post, 10 Oktober 2018, https://www.thejakartapost.com/life/2018/10/10/german-cinema- returns-with-diverse-movie-selection.html, diaskes pada 30 November 2024.
Kedutaan Besar Republik Indonesia , di Berlin, “Perkuat Kerja Sama, Indonesia Dan Jerman Resmikan Logo Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik”. diakses pada 15 September 2024
Kementrian Luar Negeri Indonesia. 2018. “Sekilas Hubungan Bilateral Indonesia dan Jerman”. Kedutaan Besar Indonesia di Berlin. Internet: https://www.kemlu.go.id/berlin/id. Diakses pada 18 April 2024.
Komala, Nadya Kayla. 2018. “The Strategies Of Germany’s Cultural Diplomacy Through Goethe- Institut In Indonesia (2013-2016)” President University, Skripsi.
Labisch, Camille, Daniël Biltereyst, and Lennart Soberon. 2018. Film Festivals As Platform for Cultural Diplomacy: the Case of the German- Turkish Film Festival. Master of Science in de communicatiewetenschappen: film- en televisiestudies
Moritz Henning dan Eduard Kögel, Dipl.-Ing. Arsitek: German-trained Indonesian Architects from the 1960s (Basics), (Berlin: DOM Publishers, 2023).
Nancy Snow dan Phillip M. Taylor. 2009. Routledge Handbook of Public Diplomacy. (New York & London: Routledge Taylor & Francis Group), Hal: 18.
Nye, Joseph S. 2004. “Soft power: the means to success in world politics”. University of Michigan: Public Affairs
Pamment, James. 2013. New Public Diplomacy in the 21st Century: A comparative study of policy and practice. Routledge New Diplomacy Studies. Series Editors: Corneliu Bjola University of Oxford. Hal: 20-21.
Rahmat Jiwandono, “Kino Fest 2023: Tayangkan 27 Film Jerman di Asia Tenggara dan Pasifik”,Techverse Asia, 20 September 2023. https://www.techverse.asia/hobby/4474/20092023/kino-fest-2023- tayangkan-27-film-jerman-di-asia-tenggara-dan-pasifik.
R.P. Barston. 2019. Modern Diplomacy, (London: Routledge).
Robert O Keohane. 1998. International Institutions: Two Approaches. Harvard University: International Studies Quarterly. Hlm 388.
Wawancara Peneliti dengan Lukman Hakim (Koordinator Program Budaya Goethe Institut Bandung), pada 20 November 2024.
William, Newman. 2000. Social Research Methods Qualitative and Quantitative Approaches. (Boston: Allyn And Bacon) Hal: 72.