KEBIJAKAN LUAR NEGERI UNI EMIRAT ARAB MELAKUKAN NORMALISASI HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN ISRAEL MELALUI ABRAHAM ACCORD PADA TAHUN 2020

Abstract

Penelitian ini membahas normalisasi hubungan diplomatik antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel melalui perjanjian Abraham Accords yang ditandatangani pada tahun 2020. Normalisasi ini menandai perubahan besar dalam politik Timur Tengah, terutama terkait dengan posisi UEA yang sebelumnya mendukung perjuangan Palestina. Langkah ini dilakukan dengan tujuan menjaga stabilitas regional, memperkuat kerjasama ekonomi, teknologi, serta keamanan, terutama dalam menghadapi ancaman dari Iran. Penelitian ini menggunakan teori Neorealisme dan konsep kebijakan luar negeri untuk menganalisis kepentingan nasional UEA dalam normalisasi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui tinjauan pustaka, observasi fenomena, dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan UEA didorong oleh beberapa faktor, termasuk keamanan regional, peluang ekonomi, dan peran mediasi Amerika Serikat. Dari segi keamanan, normalisasi ini membantu UEA memperkuat aliansinya dengan Israel dalam menghadapi ancaman Iran dan kelompok-kelompok proksi seperti Hizbullah dan Hamas. Selain itu, kerjasama ekonomi antara UEA dan Israel di sektor teknologi, investasi, dan perdagangan dipandang sebagai langkah penting untuk mendiversifikasi ekonomi UEA yang sebelumnya bergantung pada energi. Perjanjian ini juga meningkatkan posisi diplomatik UEA di kancah internasional. Meskipun normalisasi ini mendapat kritik, terutama dari Palestina dan negara-negara pendukungnya, UEA tetap melihat perjanjian ini sebagai upaya strategis jangka panjang untuk memperkuat keamanan nasional dan memajukan kepentingan ekonomi. Perjanjian Abraham Accords tidak hanya berpengaruh pada hubungan bilateral UEA-Israel, tetapi juga mencerminkan perubahan besar dalam dinamika geopolitik Timur Tengah.