ANALISA KEPUTUSAN INDUSTRI TERHADAP PRODUK HASIL INDUSTRI YANG BEREDAR DI MASYARAKAT MENYEBABKAN KERUGIAN : STUDI KASUS SIRUP ANAK PENYEBAB GAGAL GINJAL

Risma Syntia Putri; Lutfiah Lestari; Muhammad Raihan; Fioren Christiovani Damanik; Herli Antoni

doi:10.36859/jdh.v5i2.1498

Risma Syntia Putri Universitas Pakuan
Lutfiah Lestari Universitas Pakuan
Muhammad Raihan Universitas Pakuan
Fioren Christiovani Damanik Universitas Pakuan
Herli Antoni Universitas Pakuan

DOI: https://doi.org/10.36859/jdh.v5i2.1498

Abstract

The actions of the pharmaceutical industry in Children's syrup containing ethylene glycol (EG) and diethylene glycol (DEG) which cause kidney failure in children need to be more deeply examined in relation to decision-making and responsibility. This study aims to analyze the industry's decision-making on industrial products that circulate in society and cause losses, with a case study of children's syrup causing kidney failure. The research used a normative juridical method with a case study approach. The results show that the syrup medicine could circulate in society due to negligence in the production, supervision, and distribution that does not meet the established standards. BPOM, as the responsible agency for drugs and food in Indonesia, has taken law enforcement measures against industrial perpetrators who violate regulations, such as revocation of circulation permits, product seizures, and criminal prosecution. In addition, BPOM also provides socialization and education to the public about how to choose and use safe and high-quality drugs. This study recommends that the pharmaceutical industry improve product quality and compliance with applicable regulations, as well as collaborate with relevant parties to prevent similar cases in the future. This study also refers to Presidential Regulation No. 12 of 2021 on the Security of Drugs and Food as a legal basis for handling cases of children's syrup causing kidney failure.

References

Buku
SoeirjonoSoeikanto, Srii Mamudjii,2004, “Peineiliitiian Hukum Normatiif: Suatu Tiinjauan Siingkat”, Ceitakan Keideilapan, PT. Raja Grafiindo Peirsada, Jakarta, hal. 1-3
Soeirjono Soeikanto,1984, “Peingantar Peineiliitiian Hukum”, UIi Preiss, Jakarta, hal. 9-11
BPOM, 2022, PEiDOMAN MIiTIiGASIi RIiSIiKO CEiMARAN EiTIiLEiN GLIiKOL (EiG) DAN DIiEiTIiLEiN GLIiKOL (DEiG) PADA PANGAN OLAHAN, BPOM RIi, Jakarta Pusat, Hal. 1-3
Ahmadii Miiru & Sutarman Yodo, Hukum Peirliidungan Konsumein,(Jakarta, PT Raja Grafiindo Peirsada, 2015). Hal 23-24.
Andii Srii Reizky Wulandarii, Nurdiiyana Tadjudiin, Hukum Peirliindungan Konsumein, (Jakarta: Miitra Wacana Meidiia, 2017). Hal 47
Jurnal
Nurholiisoh, S., dan R. Apriianii. “Tanggung Jawab Hukum Atas Peirusahaan Farmasii Teirhadap Beireidarnya Obat Yang Meingandung Bahan Beirbahaya.” Supreimasii Hukum, vol. 18, 2022.
Sheireil Poluan. (2021). PEiMBEiRLAKUAN TIiNDAK PIiDANA BAGIi TEiNAGA KEiSEiHATAN APABIiLA MEiLAKUKAN KEiLALAIiAN TEiRHADAP PEiNEiRIiMA PEiLAYANAN KEiSEiHATAN MEiNURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2014 TEiNTANG TEiNAGA KEiSEiHATAN. Leix Criimein, 10(3)
Samad, M. Yusuf, dan Fatiimah Azzahra. “Peirliibatan Iinteiliijein Neigara Dalam Peinanganan Kasus Gagal Giinjal AKut dii Iindoneisiia.” Jurnal Peirtahanan & Beila Neigara, vol. 12, no. 3, 2022, hal. 220–33.
Nurhayatii, Neineing Putrii Siitii, eit al. “Peimasaran Obat Dalam Usaha Farmasii: Peirsoalan Profeisiionaliismei dan Eitiika Biisniis.” Das Sollein: Jurnal Kajiian Konteimporeir Hukum Dan Masyarakat, vol. 1, no. 01 SEi-Artiicleis, Januarii 2023.
DM,_._M._Y._.,_Putrii,_N._D._.,_Dharmayantii,_S._.,_&_Saragiih,_G._M._(2023)._Peirtanggungjawaban_Hukum_Bagii_Produsein_Obat_Siirup_Meingandung_Eitiilein_Gliikol_(EiG)_Dan_Diieitiilein_Gliikol_(DEiG)_Peinyeibab_Giinjal_Akut_Progreisiif_Atiipiikal_(GgGAPA)_Pada_Anak._Jurnal_Peindiidiikan_Dan_Konseiliing_(JPDK),_5(1),_92–101._https://doii.org/10.31004/jpdk.v5ii1.10870
Putrii, N., Nurhayatii, S., Beirliia, G. M., & Sasongko, F. F. (2023). Peimasaran Obat Dalam Usaha Farmasii : Peirsoalan Profeisiionaliismei dan Eitiika Biisniis, 1–16.
Seitiiawan, D. (2020). Tugas Dan Weiweinang Balaii Beisar Peingawasan Obat Dan Makanan Dalam Meingawasii Makanan Yang Meingandung Zat Beirbahaya. Jurnal HUKUM BIiSNIiS, 4(2), 420-435
Yuliiantiina, D. (2017). Peiran Balaii Peingawas Obat dan Makanan (BPOM) teirhadap peireidaran produk makanan beirbahaya dii kota Palangka Raya (Diiseirtasii Doktor, IiAIiN Palangka Raya)

Undang-Undang
Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Republik Indonesia. (2009). Peraturan Pemerintahan Nomor 51 Tahun 2009 Pasal 197 ayat (2), tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Republik Indonesia. (2020). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Junto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengamanan Obat dan Makanan.
Internet
FKM UI. (2023). Kasus Gagal Gijal Akut Pada Anak Dari Prespektif Kesehatan Masyarakat. ui.ac.id
Kata Data. (2023). Indonesia Darurat Kasus Gagal Ginjal Akut Anak. Iindoneisiia Darurat Kasus Gagal Giinjal Akut Anak - Iinfografiik Katadata.co.id
Kementerian Kesehatan. (2022). Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury). https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pengumuman/2022/Petunjuk-Penggunaan-Obat-Sediaan-Cair-atau-Sirup-pada-Anak-Dalam-Rangka-Pencegah.pdf