COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KELURAHAN CIBEBER KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI

  • Dewi Febriyanti Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Dadan Kurnia Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Dahly Sukmapryandhika Universitas Jenderal Achmad Yani
Keywords: Collaborative Governance, Stunting, Kelurahan Cibeber

Abstract

Penelitian ini berjudul “Collaborative Governance dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi”. Masalah utama yang dihadapi adalah tingginya kasus stunting, yang ditandai dengan kurangnya berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) pada balita. Pada tahun 2022, tercatat 3.036 balita mengalami stunting (9,7% dari total balita), dan meskipun menurun menjadi 2.890 kasus pada April 2024, masalah ini masih menjadi perhatian serius. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, melibatkan informan dari pemerintah setempat, kota, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa tantangan dalam dimensi collaborative governance. Pada dimensi face-to-face dialogue, penyuluhan hanya menjangkau sebagian kecil masyarakat. Dalam trust building, belum ada jaminan keberlanjutan bantuan makanan bergizi setelah program selesai. Pada commitment to process, partisipasi masyarakat dengan kesadaran gizi rendah masih terbatas. Dalam shared understanding, beban kerja tinggi dan kurangnya pemahaman bersama mengurangi efektivitas kolaborasi. Sementara itu, intermediate outcomes menunjukkan bahwa intervensi stunting memerlukan waktu panjang untuk melihat hasil. Meskipun terdapat tantangan, pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak menunjukkan potensi baik dalam meningkatkan status gizi anak dan mengurangi angka stunting.

This research is entitled ‘Collaborative Governance in Handling Stunting in Cibeber Village, South Cimahi District, Cimahi City’. The main problem faced is the high number of Stunting cases, which is characterised by a lack of body weight (BW) and height (TB) in toddlers. In 2022, 3,036 toddlers were stunted (9.7% of the total toddlers), and although it decreased to 2,890 cases in April 2024, this problem is still a serious concern. This research used a descriptive method with a qualitative approach, involving informants from the local government, city, and community. Data collection techniques included literature review, observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed several challenges in the dimensions of collaborative governance. In the face-to-face dialogue dimension, extension services only reach a small part of the community. In trust building, there is no guarantee of the sustainability of nutritious food assistance after the programme is over. In commitment to process, the participation of communities with low nutrition awareness is still limited. In shared understanding, the high workload and lack of common understanding reduced the effectiveness of collaboration. Meanwhile, intermediate outcomes show that stunting interventions take a long time to see results. Despite the challenges, the collaborative approach involving various parties shows good potential in improving children's nutritional status and reducing stunting.

References

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571.
Bappenas. (2018). Pedoman pelaksanaan intervensi penurunan Stunting terintegrasi di kabupaten/kota. Jakarta: Bappenas.
Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Bloomberg, L. (2014). Public value governance: Moving beyond traditional public administration and the new public management. Public Administration Review, 74(4), 445–456.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.
Dinkes, C. (2022). Profil Kesehatan Tahun 2022. Pemerintah Kota Cimahi Dinas Kesehatan.
Donahue, J. D., & Zeckhauser, R. J. (2011). Collaborative governance: Private roles for public goals in turbulent times. Princeton University Press.
Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29.
Huxham, C., & Vangen, S. (2013). Managing to collaborate: The theory and practice of collaborative advantage. Routledge.
Ipan, I., Purnamasari, H., & Priyanti, E. (2021). Collaborative governance dalam penanganan Stunting. Kinerja: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 18(3), 383–391.
Latu, F. A. (2017). Collaborative governance dalam upaya penanggulangan masalah Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Universitas Nusa Cendana.
Mentang, J. J., Rumayar, A. A., & Kolibu, F. K. (2018). Hubungan Antara Kualitas Jasa Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Taratara Kota Tomohon. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 7(5).
Moon, M. J. (2002). The evolution of e-government among municipalities: Rhetoric or reality? Public Administration Review, 62(4), 424–433.
O’Leary, R. (2010). Collaborative Governance: A New Approach to Public Management.
Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019. (2019).
Permenkes RI Nomor 49 Tahun 2016. (n.d.).
PPID. (2024). Berbagai Upaya dalam Menurunkan Tingkat Prevalensi Stunting di Kota Cimahi. PPID Kota Cimahi. https://ppid.cimahikota.go.id/artikel/dinas-kesehatan-berbagai-upaya-dalam-menurunkan-tingkat-prevalensi-Stunting-di-kota-cimahi
Rahadhyan, A. (2023). Pemkot Cimahi Launching Strategi Percepatan Penurunan Stunting Dengan Formula 3-1-2. Pemkot Cimahi. https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/1359-pemkot-cimahi-launching-strategi-percepatan-penurunan-Stunting-dengan-formula-3-1-2
Saleh, C. (2020). Konsep, pengertian, dan tujuan kolaborasi. Pustaka Universitas Terbuka, 1.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. In Alfabeta, Bandung. Alfabeta.
Syafiie, I. K. (2014). Ilmu Pemerintahan. Bumi aksara.
Tysara, L. (2022). 11 Pengertian Kolaborasi Menurut Para Ahli, Simak Jenis-jenisnya. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/hot/read/4852462/11-pengertian-kolaborasi-menurut-para-ahli-simak-jenis-jenisnya].
Published
2025-02-17
How to Cite
Febriyanti, D., Kurnia, D., & Sukmapryandhika, D. (2025). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KELURAHAN CIBEBER KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI. Jurnal Praxis Idealis : Jurnal Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, 2(1). https://doi.org/https://doi.org/10.36859/jp.v2i1.3251

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>