PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN HIDUP DI KECAMATAN COMPRENG KABUPATEN SUBANG
Abstract
Keberadaan Paguyuban Petani Kecamatan Compreng GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) dilatarbelakangi oleh keinginan yang kuat untuk membebaskan diri dari kemiskinan. Kemiskinan petani tersebut menandai betapa lemah posisi tawar petani terhadap struktur politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang ada. Pergulatan sejarah di negeri ini telah menempatkan petani dalam posisi marginal sedangkan yang harusnya petani, sebagai penyangga pilar kehidupan, tidak boleh terabaikan. Maksud dan Tujuan penelitian ini meliputi (1) Melakukan kajian terkait pemberdayaan masyarakat petani di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang (2) Tersedianya data dan informasi serta referensi dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan dengan konsep terbaru.
Teknik pengumpulan data, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsaan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kualitatif, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Keberadaan GAPOKTAN di Kecamatan Compreng sangat membantu sekali untuk keberlangsungan kesejahteraan hidup para petani oleh karenanya pemerintah harus mampu mengelola dengan baik keberadaan GAPOKTAN. Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan pemberdayaan masyarakat karena bertanggung jawab atas nasib, masa depan, dan kesejahteraan rakyat. Upaya pemberdayaan dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri. Pemberdayaan dari dalam masyarakat biasanya diprakarsai oleh para pemangku kepentingan seperti kepala desa, lurah, ketua RT, ketua RW, dan lain-lain. Terjadinya konversi lahan sawah menjadi kebun, perumahan, dan kawasan industri menimbulkan pertanyaan apakah budidaya padi sawah kurang menguntungkan bagi petani?. Belum lagi ancaman banjir dan kemarau yang kerap menyebabkan gagal panen, serta rusaknya saluran irigasi yang membutuhkan perbaikan. Selain itu, berbagai hambatan klasik usahatani padi sawah yang dihadapi petani diantaranya: Kemandirian meningkatkan efisiensi penggunaan input, Kemandirian dalam pengadaan input pertanian, kemandirian dalam pemasaran hasil dan berkelanjutan
Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat petani dalam meningkatkan kesejahteraan hidup yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Compreng belum berjalan maksimal. Saran yang perlu dilakukan adalah keberadaan Gabungan Kelompok Tani perlu ditingkatkan dan dikembangkan, partisipasi masyarakat petani yang harus sejalan dengan Pemerintah dalam artian Pemerintah dan Masyarakat sebagai objek pemberdayaan harus berjalan selaras bersamaan, Pemberdayaan yang berkelanjutan di lingkungan petani masyarakat Kecamatan Compreng.
References
Adiwilaga, 1992, Pembangunan Pertanian dan permasalahannya, PT Pradnya
Paramita Jakarta.
Ahmad shukri Mohd-Nain dan Rosman Md Yusuf, 2003, Pemberdayaan Masyarakat
Petani, PT Fokus Harapan Jakarta.
Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung, Alfabeta. Bayu Krisnamurthi 2008, Dinamika Kelom-pok Tani dalam mengatasi kemiskinan
petani, Fokus Media Jakarta.
Buku Materi Paguyuban Petani Al-Barokah.
Creswell W. John. 2012 Research Design; pemdekatan
kualitatif, kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato.2013 Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Presektif Kebijakan Publik. Bandung, Alfabeta.
Moloeng, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulaya, Dedy. 2003. MetodePenelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Pakpahan, A. 2008. Badan Usaha Milik Petani sebagai Sarana
Gotongroyong Usaha untuk Kemajuan Petani.
www/apps/scribd/tmp/scratch7/10 267034
Copyright Notice
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Academia Praja, Department of Master of Governmental Sciences, Faculty of Social and Political Science, Universitas Jenderal Achmad Yani as publisher of the journal.
Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Academia Praja, Department of Master of Governmental Sciences, Faculty of Social and Political Science, Universitas Jenderal Achmad Yani and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Academia Praja are the sole and exclusive responsibility of their respective authors