Collaborative Governance dalam Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Pasar Kordon Kota Bandung

Abstract

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya komunikasi antar pemangku kepentingan, kurangnya kepercayaan PKL kepada unit pemerintah, adanya PKL yang berjualan lebih dari jam yang ditentukan, dan belum tercapainya kesepakatan dengan pemilik lahan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menata serta membina Pedagang Kaki Lima yang ada di Pasar Kordon Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan berfokus kepada kajian collaborative governance, mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan PKL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penataan dan pembinaan PKL di Pasar Kordon belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator yang diantaranya yaitu dialog tatap muka yang belum optimal, kurangnya tingkat kepercayaan PKL kepada unit pemerintah, lemahnya komitmen, dan lemahnya koordinasi semua pemangku kepentingan. Hambatan yang ditemukan yaitu kurangnya sumber daya manusia, belum tuntasnya negosiasi dengan pemilik lahan pribadi, serta belum adanya keterlibatan pihak swasta. Adapun upaya yang dilakukan berupa monitoring setiap pagi, kembali menegosiasi lahan pribadi dan mencari pihak swasta. Dengan demikian, kolaborasi dalam penataan dan pembinaan PKL di Pasar Kordon masih memerlukan penguatan dari segi komunikasi, komitmen dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan.