HAMBATAN IMPLEMENTASI SISTER PROVINCE JAWA BARAT - CHUNGCHEONGNAM TAHUN 2021 - 2023

Abstract

Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan telah terjalin sejak tahun 1973. Pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Chungcheongnam menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang berisikan kerjasama sister province dengan tiga bidang yaitu Ekonomi dan Pengembangan Pariwisata, Pembangunan Ramah Lingkungan, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Namun, dalam perjalanan implementasinya ditemukan hambatan dalam ketiga bidang tersebut. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan juga menganalisis faktor-faktor penghambat implementasi kerjasama sister province antara Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Chungcheongnam yang telah disepakati bersama pada tahun 2021-2023. Hambatan dalam kerjasama sister province ini dibagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kontrol pemerintah pusat, business to business (B2B) yang belum terselesaikan, dan juga kurangnya koordinasi dan komitmen pemerintah. Sedangkan faktor eksternal berupa pandemi covid-19, perbedaan regulasi dan kebijakan antar provinsi, dan juga pergantian kepala daerah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan liberalisme dan konsep hambatan dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif untuk memahami masalah sosial dan masyarakat. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara dan studi kepustakaan serta web/internet dalam mencari sumber relevan. Hasil dari penelitian Hambatan Implementasi Sister Province Jawa Barat – Chungcheongnam Tahun 2021 – 2023 ini menunjukkan bahwa kontrol yang kuat dari pemerintah pusat seringkali menjadi penghambat utama. Hambatan dalam ketiga bidang yang dikerjasamakan menimbulkan tantangan yang harus diatasi untuk memastikan bahwa kerjasama antara Provinsi Jawa Barat dan Chungcheongnam dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.