DIPLOMASI LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA-MALAYSIA: UPAYA BERSAMA DALAM MENGATASI ISU-ISU PERUBAHAN IKLIM PERIODE 2019-2024
Abstract
Penelitian ini menganalisis diplomasi lingkungan hidup Indonesia-Malaysia dalam mengatasi isu perubahan iklim periode 2019-2024 menggunakan pendekatan konstruktivisme. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan dengan teknik pengumpulan data studi literatur. Hasil menunjukkan kedua negara berhasil membangun identitas bersama sebagai "negara kepulauan rentan perubahan iklim", mendorong kerjasama erat. Norma kerjasama berkembang dari mitigasi dampak ke pencegahan. Wacana berevolusi dengan isu lingkungan dipandang sebagai ancaman keamanan. Meski ada kemajuan, implementasi masih terkendala perbedaan prioritas nasional dan keterbatasan kapasitas lokal. Diplomasi lingkungan Indonesia-Malaysia berpotensi mempengaruhi dinamika regional, namun memerlukan penguatan implementasi untuk mengatasi tantangan yang ada.
References
Order, and the Creation of a Reflective Research Program. International
Organization 46, 1, 367–390.
Agustina, K., & Purba, N. P. (n.d.). Ini alasan kolaborasi di wilayah ASEAN
sangat penting untuk mengatasi sampah plastik di laut. 2021.
ASEAN Secretariat. (n.d.). ASEAN Cooperation on Environment.
ASEAN Specialised Meteorological Centre.
(2020). Annual Haze Report.
ASMC.
Bencana, B. N. P.
(2023). Data informasi bencana Indonesia
(DIBI
).
https://bnpb.go.id/infografis/update-bencana-indonesia-2021
Dewi, A.
(2023). Kerjasama Indonesia-Malaysia dalam Pengelolaan Sampah
Laut Transboundary: Sebuah Studi Kasus. Jurnal Baca PDII LIPI.
https://jurnalbaca.pdii.lipi.go.id/baca/rt/metadata/131/0
Elliott, L.
(2003). ASEAN and Environmental Cooperation: norms, interests
and identity. The Pacific Review, 16
(1), 29–52.
Huges, T. .
(2018). Global warming transforms coral reef assemblages.
Nature, 556, 492–496.
Iskandar. (2009). Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.
(2023a). Indonesia-
Malaysia Luncurkan Program Pertukaran Ahli Teknologi Solar PV.
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/indonesiamalaysia-luncurkan-program-pertukaran-ahli-teknologi-solar-pv
Lenton, T. ., Rockstrom, J., Gaffney, O., Rahmstorf, S., Richardson, K.,
Steffen, W., & Schellnhuber, H. .
(2019). Climate tipping points - too
risky to bet against. Nature, 575, 592–595.
MenLHK.
(n.d.). Rencana Strategis Penanganan Jenis Asing Invasif Di
Regional
ASEAN.
https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran
pers/7361/rencana-strategis-penanganan-jenis-asing-invasif-diregional-asean
Moleong, Lexy J. 2023. Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya 2016).
Natsir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rahmawati, A.
(2021). Indonesia’s Environmental Diplomacy: Navigating
between National Interest and Global Environmental Sustainability.
Global: Jurnal Politik Internasional, 23
(1), 1–25.
Robertua, V, & Sigalingging, L.
(2019). Indonesia’s Forest Fire and Haze:
Environmental Diplomacy and ASEAN Cooperation. Jurnal Hubungan
Internasional. Jurnal Hubungan Internasional, 12
(1), 91–106.
Sheng, L. Y., & et al.
(2021). Prospects of Indonesia-Malaysia cooperation in
climate change adaptation and mitigation
(pp. 267–278). Environmental
Science and Policy 124.
Tangang, F., & et al.
(2019). Projected future changes in rainfall in Southeast
Asia based on CORDEX–SEA multi-model simulations
(pp. 1267–1289).
Climate Dynamics 53.
United Nations Framework Convention on Climate Change.
(2023).
Nationally determined contributions
(NDCs). https://unfccc.int/process-
and-meetings/the-paris-agreement/nationally-determinedcontributions-ndcs
Varkkey, H. M.
(2012). The ASEAN Way and Haze Mitigation Efforts. Journal
of International Studies, 8, 77–97.
Yusop, Z., Chan, N. W., Zainol, R., Mohd Nasir, M. F., Kamaruzzaman, M.
N., & Noor Syuhadah, S.
(2022). Malaysia flood 2021: Roles of climate
change and rapid urbanization. Sustainability, 14
(9), 5339.